Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Agustus 2012

cerpen motivasi

,

HARI ITU TAK ADA LAGI
Karya Yulia Agisni

Hati ku seakan tak menentu malam ini saat suasana tempat tinggal ku tampa sepi tak ada suara yang terdengar malam ini hanya suara,,desirah nafas ku yang entah tak beraturan aku seakan tak percanya semua ini. Ternyata waktu begitu cepat berjalan hingga aku tak terasa 8 bulan aku sudah jauh dari tampat dimana aku di lahirkan. Ku coba mengingat-ingat kenangan yang dulu ketika aku belum pergi dari rumah ortu ku. Kenangan yang tak mungkin di ulang kembali,, kenangan yang telah lenyap tapi masih terpendam di memory ingatan ku.

Ku coba mencari sebuah buku harian di meja belajar ku . buku yang ku cari ku temukan,, ku buka buku itu sehiris-demihiris tampa tak mau ketinggalan sedikit pun,,mata berfokus pada buku yang ku pegang. Aku tiba-tiba merasakan kalau aku berada di waktu yang pernah terjadi pada hidup ku,di mana hari itu hari yang sangat menyanangkan bagi ku,,kini aku merasa semuanya di ulang kembali









Cerita itu terjadi ketika aku masih tinggal bersama ortu ku,,dimana aku masih duduk di bangku smp,,atau masa butih biru. Walaupun aku masih duduk di smp tapi aku tak kalah dengan orang yang sudah universitas. Aku sering mengikuti organisasi-organisasi ke islaman seperti Ipma, dan Remaja masjid. Disana aku sering sring tentang ke islaman dan belajar yang tak pernah aku dapatkan di sekolah.

Aku bergaul dengan kakak yang lebih tinggi ilmu nya dengan ku walaupun aku merasa sedikit malu. Lama kelamaan kemaluan itu hilang,, aku jadi banyak mengusulkan pendapat dan pendapat ku sering di terima dengan baik, ketika itu remaja masjid akan membuat sebuah acara maulid nabi di masjid,,,aku di tunjuk sebagai seksi acara aku terima malah aku senang karna,, aku anak yang masih kecil di tunjjuk sebagai seksi acara,, seksi acara menurut ku sobat sangat berat bagi ku.karna itu pertama kalinya aku jadi paniti BHBI
Acara itu di laksanakan pada tanggal 14 maret 2010 pertepatan pada hari ahad dimana semua anak sekolah pada libur. jam 6:00 panitia harus sampai disana untuk mempersiapkan acaranya. Aku bangun pagi-pagi biar tidak telat datang ke masjid.
***

Deer.....dEer suara hp ku berbunyi tanda sms “ass...cepatan datang nya jangan samapai telat” kata sms yang ku baca itu . tampa banyak basa basi aku bergegas menuju pintu untuk pergi ke masjid. Di perjalanan aku ketemu dengan seorang teman yang ku kenal nama nya Aini,, ya di juga sebagai paniti aku pun mengajak nya untuk pergi bersama-sama ke masjid,,lama kelamaan kami berjalan akhirnya kami sampai ke masjid tapi sayang kami tak melihat satupun orang disana. Akhirnya kami menuju kerbang masjid di sebelah barat disana kami bertemu dengan Ani kami mengajak nya untuk duduk menunggu yang lain
“Haee....dah lama nunggunya” teriak unim yang ada di seberang sana,,sambil terkopoh-kopoh menuju tempat dimana kami duduk.
“Yahhh....dak terlalu lama kok” sahut Aini
“Dimana yang lain” kata ku menyambung
“masih tuu di belakang” ungkap Unim sambil menghela nafas lega
Dari kejauhan terlihat Nira dan zoh yang sedang membawa kotak,,
“Ehh...apa yang kalian bawa” kata Ali kepada Zoh dan Nira
“Nee....hadiah buat anak-anak yang menang pertandingan” ungkap Zaoh membalas pertanyaan Ali

Ali memindah duduknya di samping ku,,,
“EeeE...awas Ali jangan dekat-dekat”ungkap ku sinis kepada Ali
“Yapp aku tau kok..tak usah takut gitu” jawab Ali
Obrolan pun terhenti seketika ketika pak Aji menyuruh kami untuk masuk ke masjid,,
Matahari mulai menampakkan senyumannya dari upuk barat,,dan memantulkan cahanya ke kaca-kaca masjid dan tampak masjid begitu bersinar...mungkin matahari itu ikut gembira melihat kami yang sedang membuat sebuah acara maulid nabi
Aku,Diah,Nira,dan Zoh mempunyai tugas dari Pak Aji untuk membungkus hadiah untuk pemenang perlombaan,,tapi tak begitu lama aku dan Diah mempunyai perkerjaan yang lain yaitu menghitung banyak ibu-ibu yang membawa sampak (bingkisan). Aku dan Diah sangat senang mendapat perkerjaan ini,, karna kami dapat duduk santai dan saling curhatan melaui tulisan.

Dari kejauhan terlihat Pak Aji yang datang menghampiri kami. Pak Aji datang sedikit marah kepada kami berdua karna kami telah member yang bukan panitia yang membuat hadiah untuk para juara perlombaan,aku dan Diah diam. Pak Aji pun pergi meninggalkan kami.sebenarnya kami juga mau ikut pergi sama Pak Aji tapi kami takut sama bu Sinta.ketika aku dan Diah berdiri Zoh pun datang dengan muka cemberut,, tapi kami tak menghiraukan nya malah kami memarahi nya karna memberikan yang bukan panitia yang membuat hadiah. Zoh semakin marah kepada kami dia pergi dari kami dengan wajah yang ingin meledak.
Kami bosan di tempat sampak. Akhirnya aku di ajak Nira untuk pergi ke tempat panitia,, disana aku bertemu dengan Ikang, Hamzan,Rana, dan Bendul .

Aku duduk di samping bendul,,
“Heeee....Nia kok tadi malam suara mu bagus banget andai aku bawa hp akan ku rekam suara mu” ungkap bendul sambil bergurau ke pada ku
“Ahh...aku tau kok suara ku jelek” balas ku dengan suara lemas sambil berdiri menuju Hamzan,, aku duduk di depan Hamzan sambil ngobrol dengan nya,, tapi aku tidak tau kalau aku sedang di foto sama Rana. aku malu banget tampa basa-basi aku berdiri dan menghadap ikang,,ehh malah ikang tertawa..

Hupps.....aku jadi lebih malu,. Acara inti taujih yang di sampaikan oleh Ustad.aminullo yahh itu adalah kakek ku,, aku begitu seksama mendengar nya walau aku tidak melihat wajahnya tapi aku yakin itu kakek ku.. karna suara nya tak asing di telingaku,,karna aku berada di balakang panggu,, jadi tak dapat melihat wajahnya
Acara pun selsai.. semua panitia pergi makan,,tapi aku tak ada nafsu makan,,aku Cuma mengambil kacang yang sudah di koreng.
“Nia ayok makan” ungkap Ali kepada ku
“males ahh...lasingan kamu marah-marah aja”balas ku sambil menuju gerbang masjid
Dari kejauhan suara orang memanggil ku
“Nia..kamu mau kemana” suara Pak Aji kepada ku
“aku mau pulang Pak”kata ku sambil menoleh ke belakang
“tapi nanti sore kamu kesininya Nak Nia” kata Pak Aji
Aku tak menjawab aku terus berjalan menuju rumah tempat ku tinggal,, sesampai ku di rumah kaki ku merasa amat capek tapi itu tak terasa karna aku begitu bahagia bisa berkumpul dengan teman – teman ku. Walau itu tak kan bisa di ulang tapi akan menjadi kenangan terindah
Cerita ku tak berakhir sampai di sana,
Sore itu ketika matahari menuju ke upung barat untuk tenggelam,,,,yahh kira-kira jam 3:35 selsai sholat ashar.aku Izin ke ibu ku untuk bergi ke masjid lagi untuk membersihkan masjid

Aku berjalan menuju rumah Nira untuk memanggilnya untuk sama-sama berangkat kemasjid,, tapi Nira yang ku cari sedang tidur,, aku menyuru mia adeknya nira untuk membangunkan nya tapi adek nya malah takut. Akhirnya ku coba membangunkan nira
“Nira heee....Nira bangun ayook kita pergi ke masjid’ungkap ku sambil mengangkat kakinya agar dia terbangun
“yaa..iya aku akan bangun” balasnya sambil bangun dan menuju kamar mandi
Aku melihat sekeliling kamar Nira,,yang terlihat boneka dan buku-buka yang bersera kan
“hee..nia maaf nya lama nunggu soal nya aku capek,, aku capek banget”kata nira sambil memakai jilbabnya
“ayokk..dahh kita berangkat”

Sampai di masjid aku melihat banyak orang kami bersama-sama membersihkan masjid,, kami juga mengangkut drim-drim yang kami pinjam di sekolah,,
Selsai kami membersihkan semuanya..kami duduk sambil memakan kue buatan ibu nya Rana.,,,hpppss Enakkk...looo
“ayooo...semua kita fotoan” kata Hamzan
“Ayoook’kata kami serempak
Karna aku haus aku mengambil air,,ketika aku kembali aku di foto sama pak edot yahh...,, aku tutup muka dehh karna malu.
“Masa indah itu tak ada lagi” itulah akhir dari cerita yang ku tulis di buku harian ku aku ingin banget bisa berkumpul seperti itu lagi,, tapi itu hanya mimpi bagi ku ,,,karna sekarang,,itu adalah bagian mimpi yang terindah yang aku punya. Andai sejarah boleh terus diperpanjang membawa mitos dan legendanya, bagi diri ku.
Tapi Hari terus berjalan tapi waktut terus datang,,usia senja semakin menifis,,karna tak ada waktu yang bisa di ulang lagi,, kesalah tetap kesalahan dan kebahagian tetap kebahagian yang pernah kita rasaka,,dan masa itu yang pernah kita lewati akan menjadi sebuah pelajaran yang paling berharga untuk kita semua.
Ku tutup buku harian ku sambil memejamkan mata menyambut hari esok yang lebih bahagia lagi. Dan belajara dari masa lalu.

PROFIL PENULIS
Nama saya Yulia Agisni ,
Saya sekolah di MAN 2 MATARAM
saya lahir pada tanggal 31 juli 1996.

http://www.lokerseni.web.id

Read more

MISTERY RUMAH TUA

,


Cerpen Adi Saputra
Matahari sudah mulai menampakan sinarnya,menyinari bumi dengan cahaya hangatnya.seperti pagi pagi sebelumnya,bangun tidur,mandi,memakai seragam merah putih,memakai ransel hitam di puggung,menghabiskan sarapan secepat aku bisa sebelum ibuku mengomel.
”julie!,cepat berangkat sebelum terlambat!”
“oke mom!” jawabku kesal,memang ibuku termasuk ibu yang bawel.

setelah perutku kenyang,aku langsung berlari menuju rak sepatu yang terletak di dekat pintu.memakainya secepat aku bisa,kenapa aku selalu terlambat?ini takdir atau karena aku malas bangun pagi? Hmmmmm kurasa dua duanya.

setelah sepatu dan kakiku menyatu,aku bergegas berlari kearah garasi mengambil sepeda pink kebanggaanku. mengayuhnya secepat aku bisa,dan seperti biasa di depan pintu gerbang rumahku sudah menunggu sahabatku,sasa.
”cepat julie,kita hampir terlambat nih” mengatakanya dengan sedikit kesal.

sasa anak yang baik,pintar,cantik pula.kulitnya seputih bulan dan rambutnya selembut kain sutra. berbeda sekali denganku yang pemalas dan terkenal tomboy,walaupun begitu aku memiliki mata yang lebih cantik di banding miliknya. paling tidak menurutku.

aku dan sasa mulai beradu cepat menyusuri jalan berlomba menuju sekolah.tapi pada saat melewati perempatan yang kedua,sasa mendadak berhenti.
”rumah nenek sihir….” katanya lirih. di kejauhan memang terlihat rumah yang tak terawat,halamanya di penuhi dedaunan yang layu dan pohon pohon yang kering kerontang ditambah tanaman liar yang merajalela membuat suasana bertambah horror.
”lebih baik kita ambil jalan lain supaya lebih aman” memandangiku dengan serius.
“oke” jawabku pelan.

Sesampainya di sekolah,kami berlari kencang menuju kelas menghindari kemarahan guru matek kami. tapi sesampai di kelas murid murid masih bermain bebas,ternyata pak budi lebih malas dibandingku!. meletakkan tas dan duduk seperti biasa di lini belakang,disamping kiri ada sasa dan di sebelah kanan ada dua saudara kembar yang tengil. jemmy dan jerry.
”hey tomboy,mau lihat otot otot ku yang sexy gak?” kata jemmy di iringi tawa cekikikan saudara kembarnya.
”kemarin aku berhasil mengangkat beban seberat 20 kg!,cadas gak tu?” aku memang sengaja tidak melihat dan pura pura tidak dengar.mendengar omong kosong mereka membuatku ingin muntah!,mereka hanya dua anak tolol yang suka cari masalah dan bahaya.membesarkan otot mereka tapi otak mereka tetap kecil.

Terjebak kebengongan sesaat karena menuggu guru yang pemalas itu,berpikir kalau pak budi sakit dan tidak bisa mengajar sehingga kelas di liburkan. itu merupakan mimpiku setiap malam. mendadak keluar anak dengan tergopoh gopoh dari pintu masuk kelas membawa tas yang lebih besar dari ukuran badanya,itu eunice,anak aneh yang tergila gila dengan dongeng atau cerita fiksi.

berjalan cepat menyusuri bangku bangku kelas,lalu duduk tepat di depanku.nafasnya masih terengah engah, punggungnya masih berkeringat dan rambutnya masih acak acakan.aku memerhatikanya sesaat,kenapa tuhan menciptakan manusia seaneh dia? Pikirku bercanda.mendadak dia berbalik dan memandangku dengan serius!pandangannya sangat tajam ke arahku! Aku mendadak gugup,dia bisa membaca pikiranku!?.aku mencoba tenang saat dia Memandangiku cukup lama dengan pandangan mata yang tajam seperti sedang membaca pikiranku.
“kau sudah dengar tentang rony si gendut?” dia mulai bicara.
“maksudmu rony si rakus?” anak sebelah meja menyahut,itu jemmy. melirikan matanya dengan pelan kearah dua bersaudara itu. memandangi mereka sesaat,lalu bergeser memandangi sasa lalu kembali lagi memfokuskan matanya kearahku.sadar kami berempat sedang memandanginya,dia mulai bicara,
”kau tahu apa yang terjadi dengannya?” aku menggeleng pelan. ”dia terkena sihir…” mengatakanya dengan sedikit mendesis menguatkan arti kata sihir.
“sihir?” jemmy dan jerry bertanya serentak.eunice megganguk.
”wakakakak…”tawa kedua anak itu pecah mendengar omongan gadis aneh itu. ceritanya memang agak konyol,tapi aku tidak tega untuk menertawainya.
”itu benar,bodoh!” sambil mengerasakan genggaman tangannya.
”dua hari yang lalu,rony bermain bola di dekat rumah penyihir itu,secara tidak sengaja dia menendang bola memasuki halaman rumah,karena rony lebih sayang bolanya dari pada nyawanya,dia memberanikan diri memasuki rumah penyihir itu,dia masuk dengan selamat dan keluar dengan selamat,tapi keesokan harinya dia jatuh sakit.” Berhenti sesaat,bersamaan dengan berhentinya tawa dua bersaudara tolol itu.
”dia terkena demam,suhu badanya tidak turun sampai dua hari ini,sudah di bawa ke dokter tapi dia belum sembuh sampai sekarang.” Suasana jadi hening ,jemmy dan jerry yang biasa cerewet hanya terdiam membisu,apalagi sasa.
“julie,rumahmu tidak jauh dari penyihir itu,berhati hatilah”. walaupun aku tidak percaya hal hal yang begituan, tapi kata kata eunice membuatku sedikit merinding.
“hei,anak anak,rindu denganku?” kata pak budi yang berjalan cepat memasuki kelas,merasa bersalah karena datang terlambat.
“maaf ya saya datang terlambat,soalnya banyak kerjaan di rumah” katanya meminta maaf.
“oke pak….” jawab kelas serentak. dan hal yang membosankan pun di mulai,mendengar ocehan guru yang gak jelas,duduk di kursi kayu yang keras belum lagi kalau terserang rasa ngantuk!harus ijin ke UKS untuk tidur nih.

Ting tong! Bel yang kutunggu tunggu berbunyi.akhirnya aku bisa melepaskan lelah dengan tidur di rumah.mengemasi barang ku secepat aku bisa,lalu berjalan bersama sasa menyusuri sekolah mengambil sepeda kebanggaanku dan bergegas pulang kerumah.makan sekenyang kenyangnya lalu tidur. yup! itu rencanaku.

tapi saat kami baru keluar dari tempat parkir sepeda,seseorang ngebut dengan sepedanya dari arah kiri lalu mendadak berhenti tepat di depanku,membuat debu di tanah melayang ke wajahku.ni orang ngajak ribut!.
“hey cantik, hey tomboy” sapa jemmy dengan sepeda barunya. sialan ni anak! Sudah bikin aku batuk batuk manggil tomboy lagi,kalau aku laki laki sudah ku hajar dia!.
“aku dan jerry akan melakukan petualangan ya ng mengasikkan” katanya percaya diri. tapi aku dan sasa hanya diam mengalihkan pandangan ke arah lain,pura pura tidak mendengar.
“kami berdua akan menangkap nenek sihir,mau ikut?” dia tersenyum.
“sorry,aku dan sasa punya pekerjaan lain yang lebih penting jadi..” dari kiri terlihat seseoarang ngebut dengan sepedanya dan berhenti tepat di depanku,menerbangkan kembali debu debu tanah ke wajahku.ini pasti jerry!.
“kalau kalian mau ikut,datanglah ke rumah penyihir itu jam 2 tepat,dan saksikan aksi heroic kami” mengedipkan sebelah mata ke arah sasa,tapi sasa membalasnya dengan ekpresi jijik.
“ayo jer, kita hajar penyihir itu!!” mereka mengegas sepeda kayuhnya,lalu berlomba meniggalkan sekolah. aku memandangi dua anak bodoh itu yang sedang adu cepat.menangkap nenek sihir? kurang kerjaan!.
“oke,sampai nanti ya julie..” sasa melambai dan membelokan sepedanya ke arah yang berlainan dari arah rumahku.
“oke bye…” aku membalas lambaiannya. rumahku tidak jauh lagi,tidak sabar ingin tidur siang.bersepeda menyusuri jalan sendirian dengan tempo yang pelan,menikmati suasana jalan yang rindang dan sejuk.menghirup udara sedalam dalamnya lalu menghembuskan kembali, ”wiuuuuhh….,aku suka tempat ini!” mengekpresikan kecintaanku dengan daerah tempat ku tinggal yang terkenal sejuk dan nyaman.

saat sampai di perempatan yang kedua,aku menghentikan sepedaku.teringat kata kata eunice,rumah horror itu Cuma berjarak 20 meter dariku.rumah itu kosong tanpa penghuni selama bertahun tahun,tapi akhir akhir ini banyak anak yang melihat nenek sihir berkeliaran di sekitar rumah tersebut.

rasa penasaran merasuki pikiranku,mengayuh sepedaku pelan menghampiri rumah itu.tapi kakiku tetap siaga kalau kalau ada sosok yang tidak ku iginkan muncul dari tempat itu,aku bisa mengayuh sepedaku secepat mungkin.

berhenti tepat di depan gerbang,rumah itu lebih besar dari yang ku kira,hanya ada hawa kematian dari rumah tersebut,dedaunan yang layu,pohon tua yang kering kerontang,cat tembok yang mulai mengelupas. aku memandangi rumah itu sesaat,tidak ada tanda kehidupan. ternyata rumah itu masih kosong seperti dulu,tidak ada yang namanya nenek sihir.hanya khayalan anak kecil saja.

kembali mengayuh sepeda pink ku menuju rumah kesayanganku,tapi baru beberapa meter kedepan aku merasa ada seseorang atau sesuatu memerhatiaknku dari belakang!. aku mendadak berhenti,melihat jalan di belakangku,tapi sepi tak ada seoarangpun, lalu mengalihkan pandangan mataku kearah rumah horror itu,pemandanganya masih sama,tidak ada yang barubah,menegakkan sedikit kepalaku keatas memandang lantai 2 rumah itu.mataku melotot tak berkedip,jantungku berdetak kencang.ada bayangan hitam di jendela lantai dua rumah itu.nenek sihir!!.eunice benar! Nenek sihir itu benar benar ada! Bayangan hitam itu membuat jantungku berlari kencang,tapi aku tidak percaya! Ku gosokan tanganku untuk menjernihkan mata,tapi saat ku lihat lagi,bayangan itu sudah pergi,hanya jendela kosong setengah terbuka yang berdering karena tiupan angin.
“huuuuuuft…. ternyata hanya imajinasiku saja..” kataku lega.
“momi.. aku pulang..” teriakku sambil membuka pintu rumah.

Berjalan ke dapur mencari makan untuk mengisi perut yang bernyanyi ini.saat akan membuka pintu kulkas,aku melihat kertas yang bertuliskan “ julie,ibu dan ayah pergi ke rumah nenek sebentar,ku sediakan spageti untuk makan malam”
“spagetti!?” teriak ku spontan.
”awesome….” kulihat mangkuk berisi mie bercampur saus yang menggoda itu di atas meja.
”cukup 3 menit untuk menghabiskan spagetti itu!” mengambil sumpit,lalu berlomba dengan waktu untuk mengisi perut ini.3 menit kemudian….
“wiuuuuuhhh….” perutku sudah kenyang,saatnya tidur. menaiki tangga,memasuki kamar,lalu merobohkan diri mengahantam kasur yang empuk. “hari ini aku kan memimpikan tom cruise”. Mencari posisi yang enak lalu memejamkan mata,dan berpetualang di dunia mimpiku.

2 Jam berlalu….,tubuh ini sudah tidak enak lagi untuk tidur,spontan membuka mata,bediri dari tidurku “woooaaahhh….” dan mengolet. berjalan pelan dan terguyung guyung ke arah jendela karena masih terasa sedikit ngantuk.membuka jendela dan melihat pemandangan luar.itu merupakan kebiasaanku sehabis bagun tidur.sudah jam 5 sore,matahari mulai bersembunyi membuat langit berwarna orange.ku geserkan sedikit kepalaku kesamping,terlihat rumah horror yang di ceritakan eunice.walaupun di lihat dari jauh,rumah itu masih terlihat seram.

Kriiiinggg!!! kriiiinggg!! Telpon di lantai bawah berbunyi,mungkin momi yang khawatir,karena meniggalkan anaknya yang berumur 14 tahun ini sendirian di rumah.berjalan menyusuri tangga dan menempelkan ganggang telpon di telinga.
”hai mom”
“hei jul,ini sasa!”
“oh,hei sasa ada pa?”
“aku punya berita buruk!” katanya resah.
“berita buruk apa?”
“jemmy dan jerry belum pulang dari tadi siang!” teriaknya binggung. jemmy dan jerry hilang? Apa urusanku?.
”mereka belum pulang sejak ingin menangkap nenek sihir!”
“maksudmu mereka di tangkap nenek sihir?”
“yup!,gimana nih!?” buseeet,,, pikiran konyol eunice merasuki sasa,virus itu benar benar mematikan.harus ku selamatkan sasa sebelum terlambat.
“jangan diam aja! Gimana nih aku binggung!”
“sasa..,nenek sihir itu tidak ada,hanya imajinasi saja,nanti kusuruh ayahku tuk ngecek rumah itu,smuanya pasti baik baik aja,tenang…” kucoba menenangkan sasa.
“bener nih?”
“iyaa,nenek sihir itu hanya dongeng,tidak ada di kehidupan nyata.”
“oh.. gitu ya… “katanya lebih santai dan pelan.
“maaf ya jul,terbawa suasana nih,jadi malu..hehe..”
“gak masalah… denganku smuanya pasti beres”
“haha.. oke, sampai nanti ya” “oke,bye” menutup ganggang telpon,huuuf.., pikiran eunice sudah merasuki semua orang,jerry,jemmy dan sekarang sasa.dunia ini memang hampir kiamat!.menaiki tangga dan kembali ke kamar mengerjakan tugas dari pak budi.

aaaaarggh!! tugas ini susah sekali! Satu nomerpun aku gak bisa. ”huuuuftt…..” terjebak kebenggongan sesaat,mau diapain nih soal?.

jam sudah menunjukan pukul 6,saatnya mengunci pintu dan jendela. Daripada binggung,mending besok nyontek aja di sekolah. menutup buku,bergegas ke lantai bawah mengunci pintu dan jendela ruang makan,dapur dan ruang tamu lalu kembali lagi ke atas mengunci jendela kamarku.

berdiri di depan jendela,langit mulai berubah warna menjadi biru gelap semakin lama semakin menghitam.rumah rumah sudah mulai bercahaya karena sinar lampu. Tapi ada satu rumah yang tak pernah lepas dari perhatianku,yup,rumah “nenek sihir” yang di ceritakan eunice.rumah tua itu terkesan…..
“!!!!!!!!” rumah itu bercahaya! Ada penghuni di rumah itu! jangan jangan…… jantungku berdetak kencang!memerhatikan rumah itu dengan teliti,ada seseorang di rumah itu,dia melmbai ke arahku,dia minta tolong! Jantungku berdetak lebih kencang,“itu jemmy!!” jemmy di tangkap nenek sihir! Kakiku gemetaran,bulu kudukku berdiri tegak,Eunice benar! Sasa benar! Aku salah!

Aku berlari kencang ke lantai bawah lebih kencang dari detak jantungku. Menggenggam ganggang telpon dan memencet nomer sasa secepat aku bisa.
“sasa!, sasa!”
“da pa julie?”
“jemmy..je…jemmy di tangkap nenek sihir!”
“hah?” “jemmy di tangkap nenek sihir! Aku melihatnya!”
“oh my…. g mana donk?” sasa menjadi binggung sama sepertiku. ku coba menenangkan diri menghirup udara sedalam dalamnya.
“jul, gimana donk?” sasa mendesak.
“oke,.. lebih baik kamu ke sini bawa senjata paling mematikan yang kau punya,kita akan menyelamatkan jemmy!!!”
“oh… o..oke..” jawabnya ragu. setelah menutup ganggang telpon,ku beranikan diri kembali ke atas,melihat kembali rumah itu,apakah yang kulihat tadi nyata atau imajinasi saja.

kakiku kembali bergetar,ternyata itu nyata! Bahkan lebih parah,sekarang ada dua orang di rumah tua itu yang melambai minta tolong,Jemmy dan yang satu lagi pasti jerry!. tanpa mepedulikan rasa takut,ku bergegas ke arah gudang mengambil barang yang cocok untuk di jadikan senjata.tongkat bisbol rasanya cukup untuk membuat kepala nenek itu benjol.

Tingtong!! Bel pintu depan berbunyi,itu pasti sasa.bergegas ke pintu depan dan membukanya,ternyata sasa tidak sendirian.
“eunice?”
“hei.. julie.” Dengan nada seram seperti biasa.
“aku yang mengajak eunice ke sini,ku pikir eunice akan banyak membantu” sahut sasa.

Pikiranku semakin gila saat melihat eunice berpenampilan aneh. dia memakai baju berlapis seng di dada,panci di kepala,sapu di tangan kanan,tas super besar seperti tas militer di punggung dan speaker di tangan kiri.
“kenapa kau berpakaian seperti itu?”
“ini pakaian anti sihir..” aku hanya diam dan pura pura percaya,tak ada gunanya berdebat dengan anak itu.
“oke.. kalian siap?” eunice mengganguk yakin sedang sasa hanya terdiam gelisah.
”ayo!!” dengan segala keberanian yang kami punya,kami berjalan yakin menuju rumah tua itu.

Saat sampai di depan gerbang,keberanian itu hilang di sapu angin hanya menyisakan kaki yang gemetar dan jantung yang berdetak kencang.rumah itu lebih seram dari sebelumnya.

mendadak gerbang itu terbuka dengan sendirinya! membuat kakiku semakin gemetaran. nenek sihir itu tau kedatangan ku! Perasaan gelisah menyerangku. ditengah rasa takut dan gelisah,eunice berjalan memasuki rumah itu,seolah olah dia tidak peduli dengan gerbang yang terbuka sendiri atau nenek sihir yang menuggunya. aku dan sasa mengikutinya dari belakang. ternyata eunice lebih gila dari yang ku kira,dia tak punya rasa takut.

tiba tiba langkah eunice berhenti,bersamaan dengan langkahku dan sasa. terjadi keheningan sesaat,lalu terdengar langkah kaki dari rumah itu,langkah kaki itu mengarah ke pintu depan tepat dimana kami berdiri!.
“sembunyii!” teriak eunice pelan.

eunice berlari ke arah semak semak di ikuti langkahku dan sasa yang tergopoh gopoh. kami bersembunyi di semak semak,saat langkah itu semakin lama semakin mendekati pintu dan terdengar suara pintu terbuka. aku dan sasa memejamkan mata tak berani melihat sosok yang keluar dari pintu itu,hanya eunice yang berani mengintip.

keheningan kembali terjadi,tapi tak ada tanda tanda dari nenek itu.ku beranikan diri untuk mengintip,pintu depan masih tertuup! Lalu bunyi apa itu tadi?.
“pintu samping terbuka..” kata eunice pelan.
“lebih baik kita masuk sekarang sebelum terlambat..” sebelum aku sempat menjawab,eunice sudah berlari ke arah pintu samping,aku dan sasa tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.

kita sampai di pintu itu dengan selamat,walaupun kaki ini sudah seperti batu.
“lebih baik kita menyebar…supaya lebih cepat” saran eunice.
”lebih baik kita sama sama aja supaya lebih aman” sasa menyanggah.
“aku kan mencari di lantai bawah kalian berdua di lantai atas” kata eunice penuh percaya diri.

sebelum sempat menjawab,eunice sudah berjalan memasuki rumah yang gelap itu.tak mau kalah dari anak aneh itu,aku dan sasa memberanikan diri memasuki rumah itu.

berjalan menaiki tangga,memasuki ruangan yang penuh tumpukan buku usang. cahaya lampu yang remang remang tidak cukup untuk menerangi ruangan itu. sasa berjalan di depanku,memeriksa setiap sudut rak buku itu,mencari dua teman kami yang hilang.sedang aku hanya melihat lihat buku usang itu,banyak buku novel bertema fantay di sini,eunice pasti senang,itu kalau kita bisa keluar dengan selamat.

tiba tiba sasa mencolek ku dari belakang,sebelum menoleh jantungku berdetak kencang!sasa berada tepat di depanku!,lalu siapa yang mencolek ku,, saat ku menoleh…
“aaaghhhhh!!!!” nenek bermuka seram dengan topi buncit dan jubah hitam berada tepat di depanku!! Nenek sihir!! Jantungku seperti berhenti berdetak,kepalaku terasa berat dan pemandangan berubah jadi hitam.bruuk!!! aku pingsan.atau aku terkena sihir?. …………………………………………………………………………………………………………………………………..

beberapa lama kemudian,aku kembali bisa merasakan tangan dan kakiku.aku tidur di tempat yang empuk,kurasa ini kasur kesayangan di kamar tidurku. ku buka mataku,lalu bangun dari tidurku,pikiranku kembali normal walaupun kepala ini masih terasa berat.

benar,aku tidur di atas kasur,tapi…ini bukan kamarku!!.lantainya yang kotor,cat dinding yang mulai mengelupas,lampu yang remang remang… ini rumah nenek sihir itu!!.aku kembali panik! Aku berlari keluar ruangan mencari pertolongan.berlari sekuat tenaga menyelamatkan hidupku! ketika aku sampai di ruang utama,ruangan yang paling luas,aku melihat pintu di ujung ruangan, itu pintu keluarnya! Aku berlari kencang ke arah pintu tersebut,tapi sebelum aku sampai di depan pintu,pintu itu terbuka dan keluar seorang nenek berjubah hitam,
“nenek sihir!!” teriakku spontan.

nenek itu berjalan dengan baki yang di penuhi sesuatu misterius di atasnya,pikiranku semakin gila saat melihat seorang gadis berjalan di sampingnya.
“sasa!?” teriaku kaget.
“oh,hei julie kau sudah sadar rupanya” sasa menjawab.

aku terdiam kaku,sebuah hipotesis merasuki pikiranku,sasa di hipnotis!.
“sasa! Apa yang terjadi dengan mu!? Menjauh dari nenek sihir itu atau kau nanti celaka!” teriakku binggung.
“hey! Relax… jangan kasar pada nyonya simpson..” seseorang menyahut teriakanku dari samping. itu jemmy! Dan di sampingnya jerry! Mereka sedang asik bermain video game,pikiranku semakin meledak!kenapa mereka tidak lari,malah asyik main video game!.
“ho ho.. tenang nak.. duduk dulu dan makan eskrim ini,biar temanmu ini yang menjelaskannya” kata nenek itu sambil meletakan sesuatu di atas meja,ternyata baki itu penuh dengan eskrim.
”perkenalkan,nenek ini namanya nyonya simpson,dia datang ke rumah ini seminggu yang lalu” sasa mulai bicara. Nenek sihir itu bernama simpson!gumamku.
”karena dia tidak mempunyai kerabat di daerah ini,dia tinggal di sini sendirian,karena itu dia belum sempat membersihkan rumah ini,jadi rumah ini masih kotor dan berantakan seperti rumah nenek sihir”. Kata kata sasa mencairkan prasangka burukku,tapi belum membuatku yakin.
“lalu bagaimana dengan jimmy dan jerry? Katanya mereka ditangkap nenek sihir?”.
“bwahahahaha…” tawa kedua bersaudara itu meledak.
”kau benar benar imajinatif jul!” tambah jerry,ditertawain kedua orang bodoh itu adalah hal paling memalukan yang pernah ku alami!.
“begini ceritanya,saat mendengar cerita eunice tentang nenek sihir,kami sebagai pahlawan kota ini langsung mendatangi rumah ini berniat membasmi hal yang meresahkan warga.”
“yang kami temukan bukan nenek sihir tapi nyonya simpson yang baik hati yang memberikan kami eskrim super lezat dan memperbolehkan kami main game terbaik sepanjang masa,need for speed!!!” tambah jemmy.
“jadi,kalian tidak pulang seharian hanya untuk main game?” tanyaku tidak percaya.
“yup” mereka menjawab serentak.
“tapi aku melihat kalian se-” pertanyaanku berhenti saat melihat dua boneka berdiri melambai di jendela atas.ternyata yang kulihat tadi itu boneka!.sial,aku benar benar malu,berteriak nenek sihir kesana kemari,padahal nenek sihir itu tidak ada.

tunggu,,,,,ada satu hal yang belum tuntas.
“lalu bagaimana dengan rony? Katanya dia sakit karena terkena sihir”.
“hohoho.. anak gendut itu?,beberapa hari yang lalu dia kemari mengambil bolanya yang masuk ke halaman rumah ini,karena aku punya banyak eskrim dan tidak kuat menghabiskannya sendirian,aku tawarin dia eskrim,eh dia sangat suka eskrim ini dan habis 5 mangkok!” kata nenek itu dengan penuh senyum di bibirnya.
“jadi dia sakit demam karena kebanyakan makan eskrim?” tanyaku pada diri sendiri.

huuuuf….. perasaanku lega… tidak ada yang namanya nenek sihir,hanya imajinasi eunice saja.sial,anak itu sudah menipu kita semua.
“eh,eunice kemana?” tanyaku penasaran. sasa mengelangkan kepalanya ke samping,terlihat eunice sedang asik membaca buku di sebelah rak buku yang penuh dengan novel fantasy. anak aneh itu memang benar benar aneh!,tapi tak apalah. kalau bukan karena dia aku tidak bisa melewati hari yang mendebarkan ini. melepas lelah dengan makan eskrim buatan nenek simpson. wow! eskrim ini lezat sekali,tak heran rony habis 5 mangkok.

perasaanku kembali khawatir saat melihat jam dinding yang menunjukan pukul 9 malam.bakalan kena marah nih.tapi tak apa,ada pelajaran yang kudapat hari ini.jangan berprasangka buruk dulu sebelum kau tahu persis apa yang terjadi.jika kau tidak mau berakhir seperti aku


sumber:
http://www.lokerseni.web.id
Read more

Minggu, 12 Agustus 2012

mama izinin aku pacaran

,
MAMA IZINI AKU PACARAN
Karya Sri Hasih Nurhayati

Bruk..!!!!!!!!!
Tak sengaja putri menabrak seorang , gara-gara dia jalan sambil ngelamun. Alhasil ketika didepan perpus dia menabrak pemuda itu yang sedang membawa buku, sehingga buku-buku yang berjatuhan tersebut mengagetkannya dari lamunannya.
“aduh maaf, aku gag sengaja”
“iya-iya gag papa kok ” jawab pemuda ini
“aku bantuin bawa yah,mau dibawa kemana emang buku sebanyak ini” Tanya putrid kemudian, dan berusaha membawa sebagian buku-buku tersebut untuk menebus kesalahannya telah menumbur pemuda tadi
“oh gag usah deh, gag papa biar aku aja”
“udah gag papa, lagian buku sebanyak gini”
“ia udah kalu kamu maksa, buku-buku ini mau dibawa keruangan ibu dina”
“oh, ya udah”









Mereka berdua kemudian berjlan beriringan menuju keruangan bu Dina. Setelah itu mereka berdua berpisah. Putrid menuju kelasnya dan pemuda itu menuju ke perpustakaan lagi, karena ada buku yang masih harus diambil lagi.
“eh putri dari mana aja sih, kok baru keliatan dari tadi” kata sinta temen putrid
Óuh, iya tadi aki dari ruangannya bu Dina, bantuin cowok yang udah aku tumbur dari perpustakaan”
“ow, tumben kamu akur sama cowok, emang siapa namanya?” Tanya sinta kemudian
“iya ya siapa nama cowok tadi, aku gag tau”
“hah jadi lo udah berdua dari perpus keruangan budina ampe pisah gag kenalan?”
“egag, ya abisnya gag kepikiran, lagian gag penting uga kan” jawab putri acuh

Sinta hanya geleng-geleng kepala
“kalau begini trus ama cowok, kapan lu mau dapat pacar sih put”
“eh udah gag usah bahas yang namanya cowok, males gue, mending bahas soal lainya aja deh, makanan kek,pelajaran, apa aja deh, yang penting bukan soal pacaran” kata putrid ketus
“selalu aja begitu” timpal sinta kemudian
***

“putri aku pulang duluan yah, soalnya Andre udah jemput tuh”
“iya udah duluan sana”
“em makanya put, cepetan cari pacar, biar ada yang jemput”
“yeh, pacar lagi yang dibahas, udah sana-sana pulang, gue tanpa pacar masih bisa pulang berang sekolah sendiri” kata putrid sambil mendorong sinta kea rah Andre dengan kesal

Putri memang selalu sensi jika bicara masalah pacaran. Sintajuga gag tau apa penyebabnya, tiap kali ditanya putrid justru maah-marah gag jelas. Putrid kemudian berjalan kaki menyusuri trotoar depan sekolahnya, dia sangat kesal melihat sinta pulang dengan Andre, dan melihat teman-teman sebayanya pulang dengan pacar mereka masing-masing, sedangkan putrid, hingga umurnya 18 tahun dia belum pernah pacaran.
“eh kok jalan aja, mau aku boncengin” tiba-tiba ada sebuah motor berhenti disamping putrid
“lo siapa?” Tanya putri sekilas kemudian, karena dia merasa gag kenal dengan cowok itu
“gue orang yang lo tumbur didepan perpus tadi” kata cowok itu sambil melepas helmnya
“ow, kamu”
“kok bengong sih, udah ayuk ikut aja, dari pada jalan kaki panas-panas gini” kata pemuda itu menawari lagi
“em bener nih, gag ngerepotin” Tanya putrid basa-basi
“ya egag lah ya udah yuk naik”

Putri pun naik, lumayan gratis, piker putrid. Dasar anak ekonomi, gitu deh pikirannya, maunya gratisan terus.
“eh ngomong-ngomong nama kamu siapa, dari tadi siang pas diperpus, kita kan belum kenalan” Tanya cowok itu
“oh iya sampe lupa, nama gue putrid, kalo elo”
“gue Riyan, kebetulan gue adalah murid baru disini”
“oh, pantesan gue gag pernah liat elo”
“iya, gue baru masuk satu minggu ini, jadi gue belum banyak temen, elo mau kan jadi temen gue” kata Riyan kemudian
“oh boleh, banget, oiya gue turun disini aja deh, rumah gue udah deket kok” kata putrid kemudian
“loh kenapa gag nyampe depan rumah sekalian?” Tanya RIYAN
“oh, jangan gag usah, gag papa, sampe sini aja”
“ya udah kalo gitu, gue duluan yah” kemudian riyan meninggalkan putrid
“haduw untung Riyan gag banyak Tanya, bisa mampus gue kalu mama tau aku pulang dianter cowok” kata putrid sambil menghela nafas panjang

Putri kemudian berjalan santai menuju rumahnya, kebetulan jalan yang menuju rumahnya banyak pohon
“ehm cakep juga si riyan, dan kelihatannya dia anak baik. Ah tapi gue gag boleh suka sama dia, gag gag gag oleh” putrid berbicara sendiri sambil memukul-mukul kepalanya, dia berusaha untuk tidak memikirkan Riyan.
“mama aku pulang” teriak putrid kemudian setibanya dirumah
”eh, gimana tadi disekolah, kamu gag macam-macam kan, ingat kamu itu harus focus untuk sekolah” ucap mamanya putrid, ucapanya yang sudah hafal sekali bagi putrid dan sudah beribu kali mamahnya mengucapkan
“ia mamah, putrid ngerti, mama kan udah bilang keputri seribu kali” jawab putrid sambil berjalan menuju kamarnya.
Dia kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasurnya. Dia benar-benar merasa lelah.
***

“eh put, denger gag kalau sekolah kita ada murid baru” Tanya sinta saat istirahat
“emangnya kenapa murid baru itu” Tanya putrid sambil membaca buku novel yang tak pernah tinggal
“iya kata anak-anak dia itu, cakep, pinter main basket karena dia dulu kapten basket waktu disma nya yang dulu and dia itu tajir” kata sinta memanas-manasi putrid.

Tapi sepertinya tak tertarik dengan ucapan sinta dia hanya tersenyum mendengar kata-kata sinta, dan meneruskan membaca novelnya. Dan hal ini membuat sinta menjadi geram
“lo gag tertarik apa ?” pancing sinta
“udah deh sinta, aku lagi baca novel nih, kalau ada murid baru yang berprestasi ya bagus donk, jadi sekolah kita lebih maju” jawab putri sambil tetap menatap novelnya
“ih putrid, lo tu bener-bener ya, loo itu gag tertarik ama cowok yah, jangan-jangan”
“eh eh,,jangan sembarangan ngomong gue bukan gag tertarik sama cowok tapi gue gag boleh pacaran sama mama gue” kata putrid kemudian
“hah apa, gag salah denger gue put” Tanya sinta
“heh, ea gue itu gag boleh pacaran sama mama gue, gue itu disuruh focus ama sekolah gue, biar nanti gue sukses” kata putrid menjelaskan pada sinta
“jadi lo gag usah nyuruh-nyuruh gue pacaran, karena gue gag tertarik” sambung putrid
“tapi lo kan udah besar put, lo udah sma, adek gue masih smp aja udah pacaran”
“ya itu kan adek lo, gue kan bukan adek lo, udah ah gag penting banget, gue mau baca novel ini lagi” tiba-tiba teman-teman cewek putrid menjadi gaduh, dan rebut, mereka bilang cowok baru yang super ganteng dan keren itu mau kekelas mereka
“hah ngapain anak baru itu kekelas kita, apa dia masuk kelas kita” Tanya sinta pada putrid
“ya mana aku tau, udah lah gag pentig deh” kata putrii acuh
Sinta hanya geleng-geleng kepala, dan kemudian sinta diam dan teman-teman dikelas putrid yang perempuan semakin gaduh, putrid tak menghiraukan. Sinta kemudian menyenggol-nyenggol lengan putrid
“ih sinta ada apa lagi sih” puti kesal lama-lama dengan sinta
“jangan marah-marah dulu, itu murid baru itu katanya nyariin lo”
“nyariin gue, ngapain” putri lalu teringat Riyan, apa yang dimaksud sinta dan teman-temannya murid baru tadi Riyan.

Putri lalu mendongakkan kepalanya
“hai put” sapa cowok itu
“hah cowok itukenal lo put” Tanya sinta
“eh hai , ngapain lo kesini yan, kok kamu tau kelas gue” Tanya putrid kemudian
“dari ini” jawab riyan sambil menyerahkan sebuah buku catatan kepada putri
“loh kok bisa ada dikamu buku aku”
“iya kemarin waktu kamu turun dari motor, kayagnya kamu gag sadar kalo buku kamu jatuh, jadi aku bawa aja sekalian” jelas Riyan
“owh mungkin aja, makasih ya” kata putrid kemudia
“iya sama-sama, oh ya kamu pulang sekolah dijemput atau gimana”?
“em pulang sendiri lah,emang kenapa?” putrid balik bertanya
“em mau aku anterin pulang, kan kita searah, jadi sekalian aja” tawar Riyan
“udah iyain aja, iya putrid mau kok” sinta menimpali kemudian
“ya udah, sampai ketemu pulang sekolah ya” kata riyan kemudian dia meninggalkan kelas putrid
“ih sinta apa-apan sih, kan gue yang ditanya kok elo yang jab sih”
“abis nya lo kelamaan mikirnya, lagian gag boleh menolak tawaran cowok sebaik, dan seganteng dia”
“yeh kamu kan baru liat dia aku juga baru kenal, gimana bisa tau dia baik”putri menimpali kata-kata sinta
“udah percaya aja ama gue, eh kok lo bisa kenal dia sih?” Tanya sinta pada putrid
“iya dia itu cowok yang aku certain ketemu didepan perpus”
***

Semenjak itu putri semakin dekat dengan Riyan, mereka sering pulang dan berangkat bareng. Mereka menjadi teman yang sangat akrab. Riyan juga sering mengajak putrid jalan-jalan, kadang Cuma berdua, kadang dengan sinta dan Andre juga. Hal ini membuat putri mulai menyukai Riyan, namun dia takut untuk terus mempunyai rasa itu, karena untuk saat ini, dia dilarang mamahnya pacaran. Sehingga untuk menghilangkan perasaanya, putrid mencoba untuk menghindar dari Riyan. Hal ini tentu membuat riyan bingung dengan perubahan sikap putrid, padahal Riyan telah menyiapkan kejutan untuk hadiah ulang tahun putrid yang tinggal satu minggu lagi.
“sinta putrid kenapa sih, kok kayagnya dia sekarang berun ag sama gue apa gue ada salah sama dia ya?” Tanya Riyan dengan sinta
“gue juga gag tau yan, aku juga ngerasa minggu2 ini putrid jadi pendiam, dia sering ngelamun, susahnya putrid itu anaknya tertutup, jadi dia gag mau cerita am ague” jawab sinta
“em dulu, sebelum ini di apernah cerita sesuatu gag”
“em ada, ini soal masalah dia sama mamahnya, dia itu gag boleh pacaran sama mamahnya, dan kalu menurut aku kayagnya putrid suka sama elo deh, makanya dia ngejauhin elo, supaya dia bisa ngelupain elo, itu sih pendapat gue, soalnya dulu putrid juga kayag gitu sama orang” jelas sinta pada Riyan
“masak sih Putri suka sama gue,?”
“iya kayagnya gitu, la elo sendiri, masak selama ini lo jalan ama putrid elo gag da rasa sama putrid”
“hem jujur sebenarnya gue juga suka sama putrid, dia itu anaknya baik, pinter, lucu, dan dia nurut sama ornag tuanya, aku pengen buat kejutan untuk putrid dihari ulang tahunnya nanti” kata riyan pada sinta
“apaan?”
“ada deh pkoknya”
Semenjak itu riyan tak pernah lagi muncul dihadapan putrid, sebenarnya putrid sedih, karena dia tak bisa bersama-sama lagi dengan riyan, tapi dia juga takut dengan mamahnya. Putrid berharap dihari ulang tahunnya besok dia bisa bertemu dengan Riyan.

Hingga tiba dihari ulang tahunya, putri merasa ada yang kurang, dia ingin Riyan ada pada saat ini tapi itu hanya harapan saja, karena sudah 1 minggu ini dia tak pernah riyan, diam-diam putrid mencari informasi tentang Riyan, tapi teman-temannya juga tidak ada yang tahu, undangan acara ulang tahun untuk Riyan masih putrid genggam, tak terasa air matanya mengalir. Putrid benar-benar merasa kehilangan Riyan
“putrid, ayuk kita keluar, teman-teman kamu udah nunggu diluar” kata mamahnya putrid

Putrid mengusap air matanya, dan mengikuti mamanya.
“putrid mama mau bicara sebentar”
“kamu tau kan kalau mama sangat sayang sama kamu, mama selama ini melarang kamu pacaran karena mama takut terjadi apa-apa sama kamu, mama gag mau menghianati amanat papa kamu sebelum meninggal, untuk menjaga kamu” kata mamanya putri.
Putrid tak kuasa menahan haru,dia kemudian memeluk mamanya, kini putrid benar-benar merasakan bahwa cinta mamanya lebih besar dari apapun
“iya ma, putrid tau, putrid juga janji kalau putrid gag akan kecewain mama”
Acara ulang tahun pu dimulai, putrid merasa bahagia karena dihari ulang tahunnya ini, dia menemukan arti cinta dalam hidupnya, dalam hati kecilnya dia masih menginginkan Riyan, tapi hingga kini Riyan tak muncul.

Tiba-tiba lampu ditaman itu padam, membuat orang-orang panic, termasuk putrid, tapi kemudian ada suara piano yang merdu, dan sorot lampunya menuju ke suara itu.
“Riyan” gumam putrid. Putrid bnar-benar tak menyangka Riyan akan memberikan kejutan seperti ini. Ternyata riyan tidak hanya jago main basket tapi dia juga jago bermain piano
“putrid, selamat ulang tahun ya, aku mohon sama kamu, kamu jangan pernah lagi untuk menghindar dari aku, itu adalah hal buruk dalam hidup ku” kata Riyan sambil memberikan seikat bunga mawar dank ado untuk putrid
“tante saya mohon, izinkan saya untuk mencintai putrid tante, saya janji saya tidak akan menyakiti dia” kata riyan kemudian didepan mamanya putrid. Putrid gag nyangka riyan akan melakukan hal sejauh ini. Teman-teman putri merasa terharu dan sekaligus terkejut dengan hal yang dilakukan Riyan. Tapi putrid benar-benar kawatir mamanya akn menolak
“Riyan, kamu apa-apan sih” kat aputri sambil menariknya
“tante saya janji sam a tante saya akan menjaga putrid sebaik-baiknya seperti tante menjaga putrid selama ini” kata riyan sambil berlutut dihadapn mamanya putrid
Mamanya putrid tersenyum kemudian meminta Riyan berdiri
“tante tau kamu cinta sama anak tante, dan kamu telah membuktikan sama tante bahwa kamu benar-benar cinta dengan putri, tante akan izinkan kalian pacaran, tapi tante gag mau belajar kalian tertinggal” kata mamanya putri sambil tersenyum
Putri bener-bener gag nyangka kalau mamanya bakal ngizini dia pacaran, dan putrid juga gag nyangka bahwa Riyan bisa menaklukan mamanya. Putri merasa ulang tahunnya kali ini, benar-benar hari ulang tahun yang istimewa, karena dia telah mendapat dua kado istimewa yaitu akhirnya mamanya mengizinkannya pacaran dan juga mendapat cintanya Riyan.

 http://www.lokerseni.web.id
Read more
 

inti blogger Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger